Aku....
seorang yang selalu ingin berada di sampingmu, menggenggam hangat jemarimu ketika malam, membaca tiap inci wajahmu ketika temaram, menjadi saksi atas segala sedih, galau dan bahagiamu
Kau...
satu bentuk ciptaan-Nya yang senantiasa kurindukan, bentuk jasmani manusia dengan sahaja rohani penuh kedamaian, satu hal pasti yang kedua mata kuingin lihat ketika mereka terbuka di awal pagi
Kita...
dua hal berbeda dalam segala halnya, tapi kenapa penerimaan begitu mudahnya ada ? Kita telah setuju untuk tak perlu mencarialasan, ketika segala perbedaan itu justru menghadirkan hal yang sama bagi kedua hati
Dia...
bukanlah aku atau pun kau, namun baying dan jejaknya berada di antara kita, setengah bagian hatinya adalah cinta untukmu, sedang setengah sisanya adalah kesumat untukku
Mereka...
sekumpulan wajah dengan nama yang berbeda, melihat dan menilai gerakan kepala hingga kaki kita, sebagian mengangguk senyum dan sebagian mencibi rmembuang muka, entah baik entah buruk...mereka tak tahu kita sesungguhnya, wajah-wajah itu sebatas mampu melihat lalu menilai
Kita...
dan di sinilah saat ini dua hati berada, di suatu tempat menunggu sambutan senja, biarkan dia cemburu dan biarkan mereka menilai, yang mengerti tentang kita hanyalah...kita
seorang yang selalu ingin berada di sampingmu, menggenggam hangat jemarimu ketika malam, membaca tiap inci wajahmu ketika temaram, menjadi saksi atas segala sedih, galau dan bahagiamu
Kau...
satu bentuk ciptaan-Nya yang senantiasa kurindukan, bentuk jasmani manusia dengan sahaja rohani penuh kedamaian, satu hal pasti yang kedua mata kuingin lihat ketika mereka terbuka di awal pagi
Kita...
dua hal berbeda dalam segala halnya, tapi kenapa penerimaan begitu mudahnya ada ? Kita telah setuju untuk tak perlu mencarialasan, ketika segala perbedaan itu justru menghadirkan hal yang sama bagi kedua hati
Dia...
bukanlah aku atau pun kau, namun baying dan jejaknya berada di antara kita, setengah bagian hatinya adalah cinta untukmu, sedang setengah sisanya adalah kesumat untukku
Mereka...
sekumpulan wajah dengan nama yang berbeda, melihat dan menilai gerakan kepala hingga kaki kita, sebagian mengangguk senyum dan sebagian mencibi rmembuang muka, entah baik entah buruk...mereka tak tahu kita sesungguhnya, wajah-wajah itu sebatas mampu melihat lalu menilai
Kita...
dan di sinilah saat ini dua hati berada, di suatu tempat menunggu sambutan senja, biarkan dia cemburu dan biarkan mereka menilai, yang mengerti tentang kita hanyalah...kita
oleh : Dhyanti Hardianti
Komentar