Sahabat bukanka kamu yang
mengajariki bagaimana cara menikmati hidup yang sebenarnya. Bukankah kamu yang
sering mengatakan kalau hidup itu ibarat roda?
Bukankah
sebuah hidup itu terus berjalan berjalan tanpa henti, namun aku aku kadang tak
bisa melakukan semua itu, aku memiliki rasa, rasa yang bodoh, rasa yang yang
mustahil aku simpan, namun aku akui aku tak mudah membangnya, seribu kalipu aku
mencoba membuangnya dan belajar menukai apa yang ada sebanyak itupula aku gagal.
Sahabat
apakah kamu ingat satu hal itu ? Perasaan cinta itu hanya segumpal perasaan
dalam hati, perasaan sedih dan takut akan kehilangan. Tapi, kenapa ketika
berbicara masalah cinta, yang berujung sakit hati?
Jawabannya,
karena kita sangat mengistimewakan perasaan cinta itu, dan kita dibutahkan pula
dengan perasaan yang kita miliki, kita pun selalu berfikir akan memiliki dia,
tanpa kita berfikir kalau apa yang kita miliki suatu saat akan pergi.
Disaat
gelap dan pebuh kesunyian bukankah saat itu kita ketakutan, mencoba meminta pertolongan
namun tak satupun yang dapat menolong kita saat itulah kita belajar untu kuat,
berani dan mandiri, begitulah yang namanya sebuah cinta, tak selamanya kita
bersama, saling membantu, adakahalahnya kita harus benar-benar merelakan
kepergianya.
Bukankah
sebuah perasaan kecewa yang perna kamu alami sudah cukup menjadi pelajaran
bagimu, tak usah ragu untuk melepaskan sesuatu yang akan melunturkan senyuman
manismu, karena tahukah kamu dunia lebih membutuhkan senyummu dibandingkan dia
yang tak perna mau tau perasaanmu
Mencobalah
tersenyum untuk dunia yang telah engkau bingkai dengan mimpi-mimpimu…
Oke
guys…!!! J
oleh : Dhyanti Hardianti
Komentar