Langsung ke konten utama

Surat cinta untukmu kekasihku

Surat cinta untukmu kekasihku
Assalamualaikum cinta, apa kabar?
Apa kabar dengan hati yang lama tak pernah ku jumpa?
Apa kabar dengan hati yang masih dalam perjuangannya demi menggapai ridho-Nya?
Apa kabar dengan setia dan kejujuran?

Cinta…, andai saja aku bisa mengungkap semua kata dan rasa dalam hati yang aku punya ini…, maka seribu lembar kertas pun tak akan cukup untukku menuangkannya. Banyak sekali cinta, banyak yang ingin aku ungkap secara langsung di hadapmu nanti. Andai kau tahu, aku hambar tanpa pengisi kasih dan pedulimu padaku, andai saja kau tahu apa yang aku rasakan ini untukmu….

Cinta bukan yang bernama keegoisan rasa,
bukan yang megucap ” bagaimana?” namun ” aku mengerti…”
bukan ” kamu di mana?” tapi “aku di sini….”
bukan ” aku ingin kamu seperti ini….” akan tetapi ” aku mencintaimu dengan apa adanya dirimu…”
sepinya diriku tanpa kau di sini,
hampanya hatiku karena ku tahu dengan nyata kau tak berada di sampingku,
seringnya kau patahkan aku…., namun aku bukan seorang yang mudah menyerah…
aku bertahan, karena ada kejujuranku… untuk mengasihimu….
luka itu memang sakit cinta, akan tetapi lebih sakit lagi jika aku membohongi diri ini.
Mungkin aku bisa menggunakan dusta putihku, namun selama aku masih bisa menjaga kebaikan dalam jujurku, sungguh… demi Dia yang Maha Menghargai, ku akan berjalan di sini tanpa ada paksa dari siapapun, dan yang ututh adalah hanya ada nurani dan hati yang suci.

Ketika luka – luka telah mengering, Selama itu pula aku haus untuk merindukanmu, pun selama luka itu masih basah dan masih pekat terasa ngilu di ulu hatiku. Cinta, inginnya aku bersamamu, menjaga hati mu, mendampingi mu ketika resah dan gundah melandamu, ahh… cinta akankkah kau tahu begitu dalamnya kasihku. Sehingga semua luka dan kecewa itu tak akan mampu mengubahnya, sekalipun pernah kau memintanya untuk aku melakukannya.

Maafkan cinta, maafkan aku, karena aku terlalu jujur pada perasaanku.
Dan semua, semua…. masih tetap utuh pada tempatnya.
Rasa yang bercampur baur, ada duka, ada kecewa, namun ada pula rasa percaya di antara sejuta ragu, ada setitik cahya diantara gelapnya cakrawala.

Ketika smua terhempas karena sia – sia, maka akan ku coba pelajari kesedihan ini, kesakitan ini, dan ku anggap ini sebagai hadiah “besar”-Nya.

Derita ini adalah anugerah dan suatu kehormatan tersendiri bagiku di atasnya dan di bawah kekuasaan-Nya. Jiwa tak akan pernah mengenal arti tegar jika ia hanya datar merasakan perjalanan hidupnya. Hati tak akan pernah mengerti rasa sakit, jika ia selalu bahagia, Maha Suci Tuhan Semesta Alam atas segala rangakaian hidup yang sempurna ini.

Dan cinta…., kau membuatku banyak belajar dalam sakitnya aku ketika aku terhujam mendekam dalam tebing bebatuan yang tajam. Kau membuatku menjadi orang ” besar” dalam rasa kesyukuranku pada-Nya. Terima kasih cinta, kau membuat aku menjadi jiwa yang sabar atas segala penantian dan pengertian. Secuil apapun itu harapan adalah tetap menjadi harapan. Dimana ia juga bisa tumbuh dari rasa kecewa, dari rasa luka. Maka biarkanlah ia tumbuh menjadi dewasa dalam matangnya pemahaman.

Mungkin aku akan berdiri di atas rangakain jerami yang selalu ada di depanku ketika aku berjalan, dan tiada lain adalah rasa sabar ketika aku harus membersihkannya , tiada lain dari rasa ihklas ketika aku merasa lelah untuk merapikannya agar ia tak melukaiku. Namun ketika goresan luka itu ada , tiada lain pula rasa bertahan dan pengupayaan untukku mengobatinya. Dan tiada lain dengan rasa tulus aku melakukannya.

Begitu pula dengan mu cinta…,
jika pun harus ada air mata, maka biarlah ia menjadi teman sedihku untuk menyayangimu…
jika ada rasa sakit mendera, maka biarkanlah ia menjadi teman setiaku dalam bertahan atas segala kejujuranku padamu ….

Sungguh aku bersyukur, karena aku mengenalmu cinta, sekalipun aku tak pernah utuh memilikimu, sekalipun utuh yang kau punya takhanya untukku…
jangan tanyakan tentang kesedihan yang kau pun tahu cinta,
jangan bertanya tentang rasa sakitku, bila kau pun merasakannya…
aku memang manusia biasa, yang tak sempurna, dan kadang salah…
namun rasa kasihku telah mengalahkan rasa sakitku,
rasa asihku mengalahkan egoku …
dan sayangku…., telah mampu mengobati luka – luka itu.

Cinta, kapan aku bisa menyentuhmu?
Dimana aku bisa menemui hangatnya jemarimu mengusap semua peluhku?
Ataupun sebaliknya aku yang mengusap peluh di wajahmu…
Dan aku yang akan membelai lembut bahumu ketika kau goyah di jalan perjuanganmu bersamaku,
agar kau tahu betapa pedulinya aku terhadapmu…

Cinta,
dalam sujudku pada-Nya
ku titipkan doa dan pintaku…..
semoga kau senantiasa dalam penjagaan-Nya ketika penjagaanku tak sampai padamu
semoga kau selalu dikasihi dan disayangi -Nya ketika kasih dan sayangku tak mampu melampaui dimana kau berada saat ini.

Ku pinta pada-Nya agar Cinta-Nya selalu ada untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencintai
Ku tegarkan, segala kerapuhan,
kan ku indahkan segala kesedihan…
bahagia mu adalah doa dan harapku….
senyumu, menjadi suatu cita – cita dimana aku bisa merasakannya itu tulus hanya untuku…

Semoga kan selalu baik adanya , meskipun jalan ini tak sempurna….
ucap terakhirku, ku harap kan terbaca jelas di mata dan hatimu…
aku mengerti…., aku di sini, dan aku mencintaimu apapun adanya kau dengan segala kurangmu…
dan biarlah………, biarlakanlah tulusku…yang mencintaimu….
Semoga kau dengar wahai cinta….,

Wassalamualaikum,
Yang Mencintaimu….,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERPISAH JAUH

Tak ada yang lebih indah untuk mengobati heningnya perpisahan selain Rindu. Tersebab kita bukan manusia Wondewomen yang bisa hidup Setangguh itu. Tersebab perpisahan selalu menyisakan rasa yang Aneh dalam Jiwa rasa yang sangat menggangguu dan tak biasa. Meski keterpisahan tidak menceritakan soal air mata. Meski keterpisahan tidak melalui Kesedihan. Meski kita sepenuhnya menyadari bahwa keterpisahan hanyalah persoalan waktu Kita akan mengena ng saat-saat itu kembali 1 hari kelak. Entah waktu dan cerita yang sama, namun waktulah yang tepat   Kita akan mengenang saat-saat indah itu bersama. Ketika aksara mampu menerjemahkan isi hati, yang tak nampak Meski Bibir tak mamu mengucapkan adanya rindu yang dalam Meski hati tak bisa berbicara lebih jujur dari apapun yang ada dihadapan. Dengan ucapan-ucapn manja dan candaan yag menggelitik. Dengan bumbu metafora yang barangkali kita juga tak mengerti. Tapi bukankah bagi kita pengertian itu sudah ada, bahkan seb

SAHABAT

Sahabat adalah sosok yang sangat aku rindukan hingga saat ini, adakah teman yang bisa kujadikan sahabat yang mampu membuatku tenang, damai, dan mau mendengar semua keluhanku, mampu menghapus air mataku, dan menghiburku hingga aku tertidur dengan lelap, Rasanya sangat langkah teman yang bisa dijadikan sahabat, sejak dulu sosok itu hilang entah kemana, aku selalu mencari jejaknya dimana ia berada namun sampai detik ini aku belum mendapatkannya,,,,, Aku haus,,,,, Caepkkkk,,,, Lelah,,,, Dan hampir putus asa,,,,, Karena merindukan sosokmu SAHABATKU...... dimana engkau berada saat ini dan mampukan engkau menghadirkan dirimu untukku, aku rindu,,,,, sangaaaaaat rindu akan kehadiranmu disisiku, apakah Tuhan masih memberikan sedikit waktu untuk kita bersama, aku ingin,,,, ingiiiiin sekali bersamamu walau hanya sedetik saja, sudah banyak rasa yang kupendam yang ingin kuluapkan,,,, sudah banyak cerita yang kusimpan untukmu, yang ingin kuceritakan  kelak kita dipertemukan,

getaran hatiku

Malam ini sesuatu yang bergetar di hati berbisik, segenggam kerinduan yang terlalu besar untuk ku sanggup menahan maka tak bisa ku ingkari, dan kusampaikan padamu.. malam ini Kasih yang telah kita bina, cinta dan asa yang kita rajut bersama menumbuhkan seuntai rasa yang tak bisa teringkari oleh hati.. Tak sanggup ku kehilangan dirimu, tak mampu ku meninggalkanmu, tak ingin ku kecewakanmu, tak mungkin ku hidup tanpamu, Karena rasa pedih kerinduan ini terlalu berat, rasa untuk selalu mengingatmu dan bersama denganmu. Sayang, malam yang dingin ini, ingin ku bisikkan bahwa : I LOVE YOU ♥ Wadhy